Thursday, April 10, 2008

Antara SBY, Youtube, Undang Undang ITE, Penghinaan Agama dan IGOS

(Bagian 1 dari 3 Tulisan)

Bagian 2 Bagian 3


Ikutan Tanda Tangan Petisi (saya udah nomor 12.543)

Apakah semua ada hubungannya? Bisa ya, bisa juga tidak tergantung sudut pandang.

Apakah hubungannya positif atau negatif? Bisa kedua-duanya, lagi-lagi tergantung sudut pandang dan kepentingan masing-masing.

Mari ke mari kita tengok2 sedikit.

SBY, sebentar lagi (2009) Pemilu. Banyak spekulasi analisis bergulir. Diantaranya apakah Undang Undang ITE dan pemblokiran Youtube dalam rangka meningkatkan kembali popularitasnya yang menurut survei-survei tengah anjlok?

Silakan simpulkan sendiri pemirsa!

Menurut saya, walaupun popularitas SBY [katakanlah] turun dari saat awal pemilihan tahun 2004, belum ada calon lain yang lebih kuat untuk jadi presiden tahun 2009 selain beliau. Saya pribadi termasuk yang memilih SBY tahun 2004, tetapi kecewa karena banyak hal tidak sesuai harapan (lihat ini atau ini). Tetapi banyak juga yang mengatakan kinerja SBY di akhir masa jabatan justru lebih baik dari awal-awal. Apakah ini sebuah awal yang bagus untuk Pilpres 2009 atau akhir yang buruk dari kepemimpinan SBY 2004-2009?

Walahualam, silakah direka-reka sendiri!

Kalo dibanding Mega SBY boleh dibilang lebih baik, tetapi kayaknya masih bagusan Habibie atau Gusdur deh! Dalam hal-hal tertentu saya pribadi sangat cocok dengan Gusdur, walaupun banyak orang yang benci sama beliau. Tapi Gusdur tuh ternyata ga cocok jadi Presiden Indonesia, bisa kacau jalannya Pemerintahan! Meningan hanya PKB saja deh yang bergolak-golak, jangan Indonesia!

Habibie, awalnya saya merasa biasa-biasa saja, karena waktu itu lebih berharap Gusdur. Tapi setelah dicermati lebih jauh, sebagai Presiden dia justru lebih baik. Sayang periodenya terlalu pendek, jadi data kurang representatif. Mungkinkah lebih baik begitu? Kalau jadi Presiden lebih lama akan ketahuan ’belangnya’, seperti yang sangat dibenci oleh para putra-putri Soeharto dan dicap sebagai ’anak durhaka’!?

Kembali ke Laptop…

Pemblokiran Youtube yang katanya berhubungan dengan penghinaan agama. Youtube sendiri telah memberi respons. Respons ini, tentu saja membuat Pemerintah (SBY/Mohammad Nuh) kecewa berat. Lalu apakah gerangan yang sebenarnya terjadi?

Salah satu analisis mengatakan (selain berhubungan dengan pemilu dan popularitas SBY) karena Youtube punya Google saingannya Yahoo dan MSN (Microsoft). Kalau Microsoft jadi mengakuisisi Yahoo mungkin motif politik ekonominya lebih nyambung. Tapi kalau tidak, mungkin hanya kebetulan saja. Bagaimana menurut Anda?

Jauh sebelum ini pernah hangat gagasan IGOS (Indonesia Go Open Source), tapi kayaknya kurang direspons dengan baik oleh SBY kala itu. Kebetulan juga pada saat yang tidak berbeda banyak, SBY bertemu secara khusus dengan Bill Gates, bosnya Microsoft. Yang kemudian terjadi adalah, makin gencarnya razia software (Microsoft?) bajakan; sedangkan penggunaan open source, yang menurut analisis sebuah media terkemuka bisa menghemat APBN triliunan rupiah kalo dipake oleh semua instansi Pemerintah, terkesan hilang ditelan bumi.

Apakah ini berhubungan dengan fenomena pembokiran Youtube? Ngga tau juga, silahken direka-reka sediri lah!

Kemudian mengenai Undang Undang ITE yang asal muasalnya dimaksudkan untuk mengatur transaksi elektronik, eh ternyata telah membuat media massa meradang. Usut punya usut ternyata ada pasal yang nyelonong masuk dan bisa diartikan mengontrol pemberitaan media massa. Para kuli tinta tentu saja merasa kecewa karena tidak dilibatkan dalam proses penyusunan Undang Undangnya. Apakah Undang Undang ITE ini memang murni untuk mengatur transaksi elektronik atau ada hidden agenda-nya? Kembali susah disimpulkan arahnya … terserah masing-masing saja deh!

Lalu [akhirnya] masalah penghinaan agama sehingga Youtube diblokir. Tepatkan tindakan ini? Mungkin pendapat seorang bernama RasahCrigis di blognya maseko bisa mewakili salah satu pandangan:
“Pemerintah munafik telah memblokir Youtube. Kalau cuma masalah penghinaan agama, ga usah jauh2. Silahkan ke Gramedia, banyak sekali tuh buku2 penghinaan agama (bukan novel). Standar penghinaan agama itu yang bagaimana? Apa khusus untuk agama mayoritas saja? Trus penghinaan agama2 minoritas dibiarkan? Diskriminasi? Bukan! Itu munafik! Sekarang Youtube diblokir, padahal itu cuma media. Banyak proyek2 penting yang pake media Youtube jadi kacau, karena Youtube banyak dipakai sbg media paling umum. Semalam Youtube masih bisa dibuka, skr sudah tidak bisa. Payah nih Pemerintah.”


Sangat mengena esensinya. Saya suka jalan-jalan ke dua toko buku, Gramedia dan Gunung Agung. Kita bisa lihat realitas yang disampaikan oleh RasahCrigis. Lucunya, ada buku-buku tertentu yang sangat sensitif mengenai tuduhan agama tertentu terhadap agama atau ras lain hanya ada di Gunung Agung, tidak ada di Gramedia!

Seperti biasa, masalah penghinaan agama mencetus ragam pendapat. Ada yang bilang tindakan Pemerintah tepat. Ada yang bilang berlebihan karena hanya gara-gara seupil film Fitna yang dibuat oleh politikus ga jelas …, semua manfaat yang bisa diperoleh lewat Youtube ikut terdongkel. Ada yang kayak Maia istri Dhani, sikapnya ya EGP (emang gue pikirin?)…

Tapi kalau menurut saya sih film Fitna ga ada gregetnya sama sekali, pernah coba lihat lewat LiveLeak atau Youtube, baru sebentar (blon selesai) udah saya putusin ga nerusin liatnya. Bukan karena marah, tapi kayaknya buang-buang waktu saja ga dapet apa-apa. Mening liat pilem AAC yang bikin SBY nangis-nangis atau gosip selebriti, :)

Menurut saya juga, sengaja atau tidak SBY dan Geert Wilders sama-sama dapat popularitas dari kasus ini. Coba search lewat om Google dengan keyword Fitna atau si Belanda ini. Hasilnya gile bener … Jadilah Geert Wilders yang asalnya bukan siapa-siapa populer dimana-mana.

Lalu bagaiaman dengan SBY? Jelas makin populer juga! Lepas dari ada kelompok orang yang sebel, banyak pihak yang senang dengan tindakan SBY memblokir Youtube dianggap positif karena peduli dengan keberatan (bahkan kemarahan) rakyat Indonesia (yang beragama Islam, mayoritas!) pada penghinaan agama ini.

Apapun motifnya, fakta bahwa SBY dan Geert Wilders sama-sama diuntungkan sulit terbantahkan. Lalu siapa yang jadi alat siapa? Lagi-lagi, itu terserah kesimpulan masing-masing saja deh…

Demikianlah sementara ini episode Youtube vs SBY. Jangan dianggap serius yach, apalagi penghinaan kepada Presiden. Entar blogger.com diblokir juga …

Dan saya, jadi masuk penjara, eh salah, populer …

4 Comments:

At April 11, 2008 8:44 PM, Blogger Adji Wigjoteruna said...

Update 11/4, 20:30.

Akhirnya Pemerintah 'nyerah' dan nga pake blokir total lagi tapi URL yg lebih spesifik. Beritanya bisa dilihat di detiknet.com

SBY memang pinter [atau b***?]. Dari awal juga sebenarnya blocking URL spesifik secara teknik sdh bisa dilakukan. Lalu ngapain musti diblokir total?

Bisa banyak kenungkinannya, tapi dengan begini sekarang dia jadi tambah populer. Sama yang ga suka Fitna dapat pujian. Sama yang ga suka Youtube diblokir juga dapat simpati karena sudah mau mendengarkan ...

Hebat...hebat...

 
At April 12, 2008 1:46 PM, Anonymous Anonymous said...

wakakaka...... mo nyari tikus satu kok malah satu sawah dibakar....
kasian khan yg menggunakan youtube ato multiply sebagai sarana mencari duit/elmu yg halal..... klo nanti google jg sampe ditutup... udah aja internet se indonesia ditutup jg biar kita pake surat2 an aja kayak jaman dulu.... lagian khan nanti nguntungin kantor pos... hehehehe

 
At April 13, 2008 1:32 PM, Blogger Unknown said...

Menurut saya, kok tindakan pemerintah seperti orang mau bunuh nyamuk pake dinamit.
Dan dampak penutupan youtube maupun multiply sangat merugikan saya.
Banyak pembelajarann yang bisa saya dapat dari youtube.
Banyak saya dengar dari teman2 saya yang muslim menganggap bahwa fitna di buat oleh orang gila dan jika ditanggapi malah kita juga ikut gila.
So berarti pemerintah ....?

 
At May 06, 2012 7:46 AM, Anonymous Dian said...

infonya legkap Mas... top markotop!
trims

 

Post a Comment

<< Home